pencarian cepat

Sabtu, 01 Desember 2012

MACAM-MACAM NILAI ROHANI


a. Nilai Estetika
Nilai estetika berhubungan dengan ekspresi perasaan atau isi jiwa seseorang mengenai keindahan. Setiap orang memiliki penghayatan yang berbeda terhadap keindahan. Ada orang yang penghayatan estetikanya disalurkan lewat gambar, sastra, arsitektur, tari-tarian, musik dan nyanyian, ukir-ukiran, dan tata warna. Hampir semua aspek kehidupan manusia diwarnai oleh nilai estetika. Setiap kali membeli tas, buku, dan pakaian baru, salah satu pertimbangan pilihan Anda adalah keindahan penampilannya. Bahkan, cara orang berbicara pun tidak terlepas dari unsur nilai keindahan. Simaklah ceramah atau pidato orang-orang terkenal seperti KH. Zainudin MZ dan A.A. Gym. Keindahan susunan bahasa membuat ceramah mereka disukai orang, di samping isinya juga diperhatikan. Nilai-nilai keindahan tidak dapat diukur karena bersifat relatif dan subjektif. Lain orang lain penghayatan dan penilaiannya.Sumber: Hai, 8-14 Januari 2007Gambar 2.3 Jenis-jenis musik dan nyanyian tertentu disukai banyak orang, karena dianggap indah.

b. Nilai Etika
Nilai etika adalah segala sesuatu yang menyangkut perilaku terpuji. Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering menyebutnya dengan istilah tatakrama atau sopan-santun. Nilai etika disebut juga nilai watak atau nilai kepribadian . Nilai watak tercermin pada sikap adil, kejujuran, keberanian bertindak, dan kemampuan mengontrol diri. Misalnya, orang yang menjunjung nilai watak tidak akan mengingkari janji yang ia sepakati. Ukuran terpuji atau tidaknya sesuatu, bergantung penilaian masyarakat yang bersangkutan.  Secara umum, perilaku suka menolong dan rela berkorban demi orang lain dianggap terpuji. Anda akan mendapat pujian dari orang lain, karena telah melakukan perbuatan yang baik atau mulia. Anda akan dicela orang lain, apabila melakukan tindakan yang tercela. Hal tersebut menunjukkan, bahwa dalam pergaulan hidup bermasyarakat ada nilai etika yang berperan mengendalikan perilaku kita. Dalam berbicara, berpakaian, makan, berlalu-lintas, bertamu, dan perbuatan lainnya, semua dikendalikan oleh nilai etika.
Perlu diperhatikan, bahwa suatu perilaku yang dianggap terpuji bagi masyarakat tertentu, belum tentu dianggap terpuji bagi masyarakat lain. Ukuran etika bersifat relatif dan berhubungan dengan kebudayaan yang dikembangkan oleh masyarakat bersangkutan.

c. Nilai Keilmuan
Nilai keilmuan tercermin dalam berbagai usaha manusia mencari
pengetahuan dan kebenaran.  Misalnya, seseorang yang menyukai belajar tekun atau mengadakan penelitian, berarti dia menjunjung tinggi nilai keilmuan. Masyarakat yang warganya menjunjung tinggi nilai ini. Pada umumnya berkembang dan cepat maju. Walaupun kegiatan pendidikan dan proses belajar ada di dalam setiap masyarakat, namun nyatanya tidak semua masyarakat sama tingkat kemajuannya. Hal ini disebabkan oleh kadar penghargaan mereka terhadap nilai keilmuan tidak sama. Pikirkanlah, mengapa bangsa Jepang, Jerman, dan bangsa Barat mampu menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sementara kita jauh tertinggal?

d. Nilai Religius
Nilai religius berkaitan dengan kepercayaan terhadap Tuhan. Hanya orang atheis yang tidak percaya akan adanya kekuatan Tuhan. Setiap agama dan kepercayaan meyakini adanya kekuatan Tuhan. Keyakinan itu berpengaruh terhadap perilaku manusia. Sehingga, secara umum orang berpedoman pada ajaran-ajaran yang diyakini berasal dari Tuhan. Tuhan mengajak kepada kebaikan dan keselamatan. Apabila Anda selalu berbuat baik, suka membantu sesama, tidak menyakiti orang lain, dan patuh menjalankan perintah agama dengan didasari keyakinan bahwa itu semua akan dibalas dengan pahala dari Tuhan, maka Anda telah berpedoman pada nilai-nilai religius.


Sumber : http://ssyarof.blogspot.com
Baca selengkapnya »
abu rizal ababil. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © ABU RIZAL blog 2010

Abu Rizal Blog