“Nak, pulanglah lagi. Jangan main ke pusat kota. Ada awan gempa, hati-hati ya!” kata seorang ibu di kawasan Bypass, Padang, saat menelepon anaknya begitu melihat awan tegak lurus. Kabar ini pernah dimuat tahun 2012 silam di harian Padangekspres.
Kemunculan awan tegak lurus yang dikaitkan sebagai pertanda gempa masih menjadi kajian peneliti. Walau beberapa ahli menyatakan ini hanya mitos belaka, banyak catatan sejarah membuktikan keberadaan awan tegak lurus - lalu dikenal dengan awan gempa - dengan terjadinya gempa bumi.
Awan aneh ini bentuknya memanjang seperti asap yang ke luar dari pesawat. Seorang ilmuwan India, Varahamihira (505 - 587 M) dalam bab 32 dari karyanya Brihat Samhita membahas beberapa tanda-tanda peringantan akan adanya gempa bumi, misalnya: kelakuan binatang-binatang yang tidak seperti biasanya, pengaruh astrologi, pergerakan bawah air tanah dan formasi awan yang aneh, yang muncul seminggu sebelum terjadinya gempa bumi.
Sejak tahun 1990, seorang pensiunan ahli kimia di Kalifornia, Zhonghao Shou, telah membuat lusinan prakiraan gempa bumi berdasarkan pola-pola awan hasil pencitraan oleh satelit. Tekanan dan gesekan dari tanah dapat menguapkan air jauh sebelum gempa bumi terjadi.
Menurut Shou, dari 36 awan yang diteliti, 29 terbukti menjadi awal pertanda gempa. Prediksinya yang paling terkenal adalah ketika dia mengamati awan berbentuk garis memanjang dengan ekor mengarah ke Barat Laut. Penelitian Zhonghao Shou ini masih berlangsung hingga sekarang. Cek lebih jelas di earthquakecloudpredictions
Awan tegak lurus di Padang 2012 yang membuat heboh
Pembentukan awan gempa
Awan gempa terbentuk ketika ada gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan oleh sumber gempa keluar dan bertabrakan dengan permukaan bumi, menembus langit hingga membentuk awan menjadi bentuk-bentuk yang tidak biasa.
Sebagai teori alternatif, didukung oleh para penganut model Listrik Semesta (Electric Universe), menyatakan bahwa beberapa gempa bumi kemungkinan memiliki karakteristik listrik, termasuk di dalamnya fenomena aural, radio dan gangguan VLF (Very Low Frequency).
Awan lurus yang terlihat seringkali disebut sebagai awan cirrus, yaitu awan yang cukup tinggi attitudenya. awan ini memiliki ketinggian antara rata-rata yang teramati sekitar 20000 ft atau sekitar 6 Km tingginya.
Mitos populer karena Kobe
Di Jepang tepatnya di Kobe, delapan hari sebelum terjadinya gempa dahsyat pada tahun 1995, ditandai dengan kemunculan awan tegak lurus. Nah, itulah kemudian banyak bermunculan issue-issue seputar gempa Jepang ini, dan menyebar lewat media internet dengan cepat.
Awan yang disebut pertanda gempa Kobe
Masyarakat pun mulai mengumpulkan berbagai kejadian gempa yang ditandai sebelumnya dengan kemunculan awan aneh ini. Seperti misalnya:
1. Gempa di Niigata tahun 2004 terjadi cuma empat jam setelah kemunculan awan aneh seperti itu.
2. Yogyakarta pada tahun 2006, awan seperti itu muncul pada tanggal 3 Mei 2006 tepat beberapa minggu sebelum gempa dahsyat mengguncang Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006.
Awan yang muncul di Yogyakarta 2006
Awan yang muncul di Yogyakarta 2006
3. Tahun 1978, sehari sebelum gempa Kanto di Jepang, Walikota Kyoto Kagida melihat awan aneh. Ia mengaitkan gempa dengan awan tersebut. Fenomena itu lalu disebut Kagida Cloud atau Awan Kagida, yang memperkirakan sumber gempa di titik paling tengah awan gempa. Namun, tahun 1985 pendapatnya dibantah.
4. Pada 20 Desember 2003, langit sekitar Bam, Iran, muncul awan memanjang. Empat hari kemudian terjadi gempa 6,8 SR.
Awan merah memanjang di Iran 2003
5. Pada 17 Januari 1994 muncul awan seperti asap roket di sekitar Northride, Amerika Serikat dan sehari kemudian terjadi gempa.
6. Pada 13 Februari 1994 muncul awan berbentuk gelombang di Northride dan 20 Maret 1994 terjadi gempa besar
Baca selengkapnya »